10 Bakteri Jahat yang Perlu Diwaspadai

Ilustrasi bakteri berbahaya

Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal yang ada di mana-mana, baik di lingkungan kita maupun di dalam tubuh kita. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, bahkan ada yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, ada pula jenis bakteri yang bersifat patogen, artinya mampu menyebabkan penyakit. Mengenali 10 bakteri jahat yang umum dan berbahaya dapat membantu kita dalam mengambil langkah pencegahan yang lebih efektif.

1. Escherichia coli (E. coli) O157:H7

Meskipun banyak strain E. coli hidup di usus manusia dan hewan tanpa membahayakan, strain O157:H7 adalah salah satu yang paling terkenal karena kemampuannya menghasilkan racun shiga. Infeksi dapat menyebabkan diare berdarah, kram perut parah, dan muntah. Komplikasi serius seperti sindrom uremik hemolitik (HUS) bisa mengancam jiwa, terutama pada anak-anak.

Cara Penularan: Mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, terutama daging sapi yang kurang matang, susu mentah, dan produk segar yang tercemar.

2. Salmonella spp.

Salmonella adalah penyebab umum keracunan makanan. Infeksi, yang dikenal sebagai salmonellosis, biasanya ditandai dengan diare, demam, dan kram perut. Meskipun kebanyakan orang pulih tanpa pengobatan khusus, infeksi bisa menjadi parah pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, bayi, dan lansia.

Cara Penularan: Mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, unggas yang tidak dimasak sempurna, dan produk makanan lain yang terkontaminasi.

3. Staphylococcus aureus

Bakteri ini sering ditemukan pada kulit dan hidung manusia. S. aureus dapat menghasilkan toksin yang menyebabkan penyakit. Keracunan makanan stafilokokus ditandai dengan mual, muntah, mulas, dan diare yang muncul cepat setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Cara Penularan: Melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui makanan yang disiapkan oleh orang tersebut dan tidak disimpan dengan benar.

4. Clostridium botulinum

Bakteri ini menghasilkan neurotoksin yang sangat kuat yang menyebabkan botulisme. Botulisme adalah kondisi neurologis yang serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot pernapasan, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Cara Penularan: Mengonsumsi makanan kaleng buatan sendiri yang tidak steril, makanan laut yang diasap atau difermentasi dengan tidak benar, dan madu (terutama pada bayi).

5. Streptococcus pyogenes

Dikenal sebagai penyebab radang tenggorokan (strep throat), bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi kulit yang lebih serius seperti impetigo dan selulitis. Dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan demam berdarah dan sindrom syok toksik streptokokus, kondisi yang mengancam jiwa.

Cara Penularan: Melalui kontak langsung dengan cairan pernapasan orang yang terinfeksi atau luka kulit.

6. Listeria monocytogenes

Listeriosis, infeksi yang disebabkan oleh Listeria, bisa sangat berbahaya bagi wanita hamil (dapat menyebabkan keguguran atau kelahiran mati), bayi baru lahir, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejalanya bisa mirip flu, tetapi bisa berkembang menjadi infeksi serius pada otak dan aliran darah.

Cara Penularan: Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi seperti keju lunak, susu mentah, daging olahan, dan hasil laut asap.

7. Helicobacter pylori (H. pylori)

Bakteri ini adalah penyebab utama tukak lambung dan duodenum. H. pylori dapat merusak lapisan pelindung perut dan usus kecil, menyebabkan peradangan kronis yang disebut gastritis. Infeksi kronis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker lambung.

Cara Penularan: Cara penularan pastinya belum sepenuhnya dipahami, tetapi diduga melalui kontak oral-fecal atau oral-oral.

8. Vibrio cholerae

Penyebab kolera, penyakit usus yang ditandai dengan diare cair yang parah dan dehidrasi ekstrem. Jika tidak diobati, kolera dapat menyebabkan syok dan kematian dalam hitungan jam.

Cara Penularan: Mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi tinja penderita kolera.

9. Neisseria gonorrhoeae

Bakteri ini menyebabkan infeksi menular seksual (IMS) yang dikenal sebagai gonore. Gonore dapat menginfeksi alat kelamin, rektum, tenggorokan, dan mata. Jika tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk kemandulan.

Cara Penularan: Melalui kontak seksual.

10. Bacillus anthracis

Penyebab antraks, penyakit serius yang dapat menyerang kulit, paru-paru, atau saluran pencernaan. Bentuk kulit adalah yang paling umum dan biasanya tidak fatal jika diobati. Namun, antraks inhalasi dan gastrointestinal bisa sangat mematikan.

Cara Penularan: Kontak dengan spora bakteri dari hewan yang terinfeksi (misalnya, wol, kulit, atau daging).

Mengenali potensi bahaya dari bakteri-bakteri ini adalah langkah awal yang penting. Menjaga kebersihan diri, kebersihan pangan, dan praktik hidup sehat dapat secara signifikan mengurangi risiko infeksi. Penting untuk selalu waspada dan mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.