Bakteri Escherichia coli, atau yang lebih dikenal dengan singkatan E. coli, adalah salah satu mikroorganisme yang paling sering dibicarakan di dunia. Keberadaannya sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia, namun reputasinya seringkali tercoreng oleh berita buruk terkait infeksi yang disebabkannya. Padahal, tidak semua E. coli itu berbahaya. Sebagian besar justru berperan penting dalam menjaga kesehatan kita.
Mayoritas strain E. coli hidup secara komensal di dalam saluran pencernaan hewan berdarah panas, termasuk manusia. Di sana, mereka adalah bagian dari mikrobiota usus yang sehat. Bakteri baik ini membantu kita dalam beberapa cara krusial. Salah satunya adalah dengan memproduksi vitamin K, yang penting untuk pembekuan darah, dan beberapa vitamin B, yang berperan dalam metabolisme energi.
Selain itu, kehadiran E. coli yang sehat di usus juga membantu mencegah kolonisasi oleh bakteri patogen lain. Mereka bersaing untuk mendapatkan nutrisi dan tempat tinggal, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan penyakit. Dalam kondisi normal, keberadaan E. coli adalah tanda bahwa sistem pencernaan kita berfungsi dengan baik.
Namun, tidak semua E. coli adalah teman. Ada beberapa strain tertentu yang bersifat patogen, artinya dapat menyebabkan penyakit. Strain yang paling terkenal berbahaya adalah E. coli O157:H7. Strain ini menghasilkan racun yang disebut Shiga toxin, yang dapat menyebabkan gejala penyakit yang serius, mulai dari diare berdarah parah, kram perut hebat, hingga komplikasi yang mengancam jiwa seperti sindrom uremik hemolitik (HUS).
Infeksi E. coli patogen umumnya terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Sumber kontaminasi ini seringkali berasal dari feses hewan ternak yang terinfeksi. Daging sapi cincang yang kurang matang, susu mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi, serta sayuran dan buah-buahan yang dicuci dengan air terkontaminasi adalah beberapa contoh umum penularannya. Penularan dari orang ke orang melalui kebersihan tangan yang buruk juga bisa terjadi.
Mengenali bagaimana E. coli menyebar adalah kunci untuk pencegahan. Memastikan makanan dimasak hingga matang sempurna, mencuci tangan secara teratur terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan, serta mengonsumsi air minum yang aman adalah langkah-langkah sederhana namun sangat efektif. Hindari mengonsumsi susu mentah atau produk olahannya yang tidak dipasteurisasi. Memilih sayuran dan buah-buahan segar dan mencucinya dengan bersih sebelum dikonsumsi juga sangat penting.
Bagi individu yang mengalami gejala infeksi E. coli seperti diare berdarah, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Dokter akan melakukan diagnosis dan memberikan penanganan yang sesuai. Kepatuhan terhadap saran medis dan menjaga hidrasi tubuh adalah prioritas utama dalam penanganan infeksi ini. Dengan pemahaman yang tepat dan praktik kebersihan yang baik, kita dapat menikmati manfaat dari E. coli yang bermanfaat sambil meminimalkan risiko dari strain yang berbahaya.