Simbol kelezatan dan cita rasa otentik.
Dalam dunia kuliner Indonesia, ada beberapa jenis gorengan yang senantiasa dicari dan digemari oleh berbagai kalangan. Salah satu yang paling populer dan menduduki tempat istimewa adalah bakwan. Namun, siapa sangka kuliner yang akrab di lidah kita ini memiliki kaitan erat dengan dunia pabean? Meskipun terdengar unik, penamaan dan popularitas bakwan, terutama di beberapa daerah, sering kali dikaitkan dengan cerita historis yang menarik.
Istilah "pabean" merujuk pada lembaga yang mengurus cukai atau bea masuk dan keluar suatu negara. Dalam konteks kuliner, penamaan "pabean bakwan" konon berasal dari masa lalu ketika para pedagang atau buruh yang bekerja di pelabuhan atau kawasan pabean membutuhkan makanan yang praktis, mengenyangkan, dan terjangkau. Bakwan, dengan bahan dasar sayuran yang diiris tipis lalu dicampur adonan tepung dan digoreng renyah, menjadi pilihan ideal.
Di beberapa kota pelabuhan atau sentra perdagangan di masa kolonial, penjual bakwan banyak ditemui di sekitar area pabean. Hal ini menyebabkan makanan tersebut kemudian lebih dikenal dengan sebutan pabean bakwan, mengacu pada lokasinya yang populer. Keberadaan bakwan tidak hanya menjadi santapan pengisi perut bagi para pekerja, tetapi juga menjadi jajanan ringan yang digemari oleh masyarakat umum yang beraktivitas di sekitar kawasan tersebut. Citarasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuatnya menjadi teman setia saat menikmati kopi atau teh.
Apa yang membuat pabean bakwan begitu istimewa? Kuncinya terletak pada kesederhanaan bahan namun menghasilkan cita rasa yang kaya. Sayuran segar seperti wortel, kol, tauge, dan buncis yang diiris tipis memberikan tekstur renyah dan rasa manis alami. Tepung terigu yang dijadikan adonan, biasanya dibumbui dengan bawang putih, ketumbar, dan garam, memberikan kekayaan rasa gurih. Proses penggorengan hingga keemasan tidak hanya menghasilkan tampilan yang menggugah selera, tetapi juga menciptakan lapisan luar yang sangat renyah, kontras dengan bagian dalamnya yang masih sedikit lembut.
Variasi dalam pembuatan bakwan sangatlah luas. Ada yang menambahkan udang cincang, ayam suwir, atau bahkan seafood untuk memperkaya rasa dan tekstur. Namun, bakwan sayur sederhana tetap menjadi primadona. Disajikan selagi hangat, pabean bakwan paling nikmat dinikmati dengan sambal cocolan favorit, baik itu sambal kecap pedas manis, sambal kacang, atau cabai rawit utuh bagi penikmat rasa pedas yang sejati. Kombinasi rasa gurih dari bakwan dan sedikit rasa pedas, asam, serta manis dari sambal menciptakan harmoni yang sulit dilupakan.
Kisah di balik pabean bakwan mengajarkan kita bahwa kuliner sederhana pun bisa memiliki sejarah dan makna yang mendalam. Ia menggambarkan bagaimana makanan bisa beradaptasi dengan kebutuhan dan lingkungan, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Selain itu, bakwan juga merefleksikan kekayaan kuliner Indonesia yang sering kali lahir dari perpaduan budaya dan kebutuhan praktis sehari-hari. Hingga kini, pabean bakwan terus lestari, menjadi simbol kenikmatan jajanan tradisional yang selalu dirindukan.