Representasi grafis dari bakteri dalam wadah kultur
Dalam ranah mikrobiologi, identifikasi dan kuantifikasi mikroorganisme adalah pilar fundamental. Keakuratan dalam proses ini sangat bergantung pada ketersediaan standar referensi yang terpercaya. Salah satu standar yang paling dikenal dan sering digunakan di seluruh dunia adalah ATCC 25923. Strain bakteri ini memegang peranan penting dalam berbagai aplikasi laboratorium, mulai dari pengujian sensitivitas antibiotik hingga penelitian dasar mengenai sifat-sifat bakteri.
ATCC 25923 merujuk pada strain bakteri Escherichia coli (E. coli) yang telah dikarakterisasi dan disimpan oleh American Type Culture Collection (ATCC). ATCC adalah organisasi nirlaba global yang didedikasikan untuk mengumpulkan, melestarikan, dan mendistribusikan berbagai macam kultur mikroorganisme, sel, dan biomolekul. Strain yang diberi nomor referensi seperti ATCC 25923 telah melalui proses identifikasi dan validasi yang ketat untuk memastikan kemurnian dan stabilitasnya.
Secara spesifik, ATCC 25923 dikenal sebagai kontrol kualitas negatif dalam pengujian sensitivitas antibiotik. Ini berarti strain ini digunakan untuk memastikan bahwa metode pengujian yang dilakukan bekerja dengan benar dan tidak memberikan hasil positif palsu. Penggunaannya sangat krusial dalam memastikan bahwa laboratorium dapat secara akurat mendeteksi keberadaan atau ketiadaan resistensi antibiotik pada patogen lain.
Salah satu aplikasi paling signifikan dari ATCC 25923 adalah dalam pengujian MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dan Kirby-Bauer disk diffusion. Dalam pengujian ini, strain E. coli ATCC 25923 diinokulasikan ke media agar bersama dengan berbagai cakram antibiotik. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Jika zona hambat (area di mana pertumbuhan bakteri terhambat) sesuai dengan rentang yang diharapkan untuk ATCC 25923, maka laboratorium dapat yakin bahwa pengujian tersebut valid.
Kegagalan dalam menggunakan kontrol kualitas yang tepat dapat menyebabkan kesimpulan yang salah mengenai efektivitas antibiotik. Hal ini berpotensi mengarah pada pemilihan terapi yang tidak tepat, yang pada gilirannya dapat memperburuk kondisi pasien dan berkontribusi pada penyebaran resistensi antibiotik. Oleh karena itu, ATCC 25923 adalah komponen tak tergantikan dalam protokol laboratorium klinis dan penelitian.
Selain peran utamanya sebagai kontrol kualitas, ATCC 25923 juga sering digunakan dalam berbagai studi penelitian. Sifatnya yang telah terdefinisi dengan baik membuatnya menjadi model organisme yang ideal untuk mengeksplorasi berbagai aspek biologi bakteri, termasuk mekanisme resistensi, metabolisme, dan interaksi dengan lingkungan.
Para peneliti memanfaatkan ATCC 25923 untuk mengembangkan metode diagnostik baru, mengevaluasi efektivitas agen antimikroba baru, dan memahami dasar molekuler dari berbagai fenomena mikrobiologis. Kemudahan dalam menangani dan mengkultivasi strain ini juga menjadikannya pilihan yang praktis untuk tujuan pendidikan, di mana mahasiswa dapat belajar teknik dasar mikrobiologi menggunakan standar yang andal.
Dengan demikian, apa itu ATCC 25923 bukan hanya sekadar nomor identifikasi strain bakteri. Ini adalah simbol reliabilitas, standar emas, dan fondasi penting yang mendukung ketepatan diagnosis, pengembangan terapi, serta kemajuan ilmu pengetahuan di bidang mikrobiologi.