Bakpao adalah salah satu camilan lezat yang digemari banyak orang. Kelembutan adonan dan isiannya yang beragam membuat bakpao selalu dicari. Namun, seringkali kita menghadapi masalah ketika bakpao tidak habis dalam sekali santap. Jika tidak disimpan dengan benar, bakpao bisa menjadi keras, kering, atau bahkan basi. Agar bakpao kesayangan Anda tetap awet dan terjaga kelembutannya, mari simak beberapa cara menyimpan bakpao yang efektif.
Metode Penyimpanan Bakpao
Cara terbaik menyimpan bakpao sangat bergantung pada berapa lama Anda berencana menyimpannya. Berikut adalah panduan berdasarkan durasi penyimpanan:
1. Penyimpanan Jangka Pendek (1-2 Hari)
Untuk bakpao yang akan dikonsumsi dalam satu atau dua hari ke depan, metode penyimpanan di suhu ruang masih bisa dilakukan, namun dengan catatan tertentu:
Dinginkan Sepenuhnya: Pastikan bakpao sudah benar-benar dingin setelah dikukus atau dipanggang. Bakpao yang masih hangat sebaiknya tidak langsung ditutup rapat karena uapnya bisa membuat bagian luar menjadi lembek dan memicu pertumbuhan bakteri.
Wadah Tertutup: Setelah dingin, masukkan bakpao ke dalam wadah kedap udara atau bungkus rapat dengan plastic wrap. Ini akan membantu menjaga kelembaban bakpao dan mencegahnya mengering.
Hindari Kelembaban Berlebih: Jika Anda menyimpannya di suhu ruang, pastikan tempatnya kering dan tidak lembab. Kelembaban tinggi bisa mempercepat proses basi.
2. Penyimpanan Jangka Menengah (3-5 Hari)
Jika Anda ingin menyimpan bakpao lebih lama dari dua hari, lemari es adalah pilihan yang tepat:
Dinginkan Terlebih Dahulu: Sama seperti penyimpanan di suhu ruang, bakpao harus benar-benar dingin sebelum masuk kulkas.
Kemasan yang Tepat: Gunakan wadah kedap udara atau kantong plastik khusus makanan yang bisa disegel rapat. Menutupnya dengan rapat sangat krusial untuk mencegah bakpao menyerap bau makanan lain di kulkas dan menjaga kelembutannya.
Reheating: Saat akan dikonsumsi, bakpao yang disimpan di kulkas perlu dihangatkan kembali. Cara terbaik adalah dengan mengukus sebentar. Hindari menggunakan microwave jika Anda menginginkan tekstur yang lebih lembut, karena microwave cenderung membuat bakpao menjadi kenyal atau keras setelah dingin.
3. Penyimpanan Jangka Panjang (Lebih dari 5 Hari)
Untuk menyimpan bakpao dalam jangka waktu yang lebih lama, freezer adalah solusinya:
Pembekuan Cepat: Susun bakpao di atas loyang tanpa saling menempel, kemudian masukkan ke dalam freezer hingga agak beku. Langkah ini mencegah bakpao saling menempel saat dibekukan.
Kemasan Ganda: Setelah agak beku, pindahkan bakpao ke dalam kantong plastik pembeku (freezer bag) yang kedap udara. Keluarkan udara sebanyak mungkin sebelum menyegelnya. Untuk perlindungan ekstra, Anda bisa membungkusnya lagi dengan aluminium foil.
Labeli: Beri label pada kantong dengan tanggal penyimpanan agar Anda tahu sudah berapa lama bakpao disimpan.
Cara Mencairkan dan Menghangatkan: Saat akan dikonsumsi, keluarkan bakpao dari freezer dan biarkan mencair di suhu ruang atau di kulkas selama beberapa jam. Setelah cair, hangatkan kembali dengan cara dikukus. Kukuslah hingga bakpao benar-benar panas dan lembut.
Tips Tambahan:
Jika bakpao sudah terlanjur agak kering, Anda bisa menambahkan sedikit air saat mengukusnya kembali agar lebih lembab.
Untuk bakpao dengan isian manis, penyimpanan di suhu ruang sebaiknya dihindari jika cuaca sangat panas.
Jangan menyimpan bakpao yang sudah menunjukkan tanda-tanda basi, berjamur, atau berbau tidak sedap.
Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menikmati bakpao yang tetap lezat dan lembut kapan pun Anda menginginkannya. Selamat mencoba!