Penyebab Bakpao Tidak Mengembang Sempurna

Bakpao Idaman Siap Menikmati

Ilustrasi bakpao yang mengembang sempurna

Siapa yang tidak suka bakpao? Kudapan lembut dengan isian manis atau gurih ini selalu menjadi favorit banyak orang. Namun, seringkali kita dibuat kecewa ketika bakpao yang kita buat tidak mengembang seperti yang diharapkan. Alih-alih empuk dan mengembang, hasilnya malah bantat dan padat. Jangan khawatir, artikel ini akan membahas tuntas berbagai penyebab bakpao tidak mengembang agar Anda bisa menyajikan bakpao yang sempurna di lain waktu.

Faktor Kunci Kegagalan Bakpao Mengembang

Ada beberapa faktor krusial yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan bakpao. Kesalahan sekecil apapun pada salah satu tahap ini bisa berakibat fatal pada hasil akhir.

1. Kualitas dan Aktivitas Ragi (Yeast)

Ragi adalah komponen utama yang bertanggung jawab atas proses fermentasi dan pengembangan adonan bakpao. Jika ragi yang digunakan sudah mati atau tidak aktif, tentu saja adonan tidak akan mengembang. Perhatikan tanggal kedaluwarsa ragi Anda. Untuk memastikan keaktifannya, coba larutkan ragi dengan sedikit air hangat (sekitar 40°C) dan sejumput gula. Jika dalam 5-10 menit muncul buih-buih atau busa, berarti ragi masih aktif.

2. Suhu Air saat Melarutkan Ragi

Air yang terlalu panas akan membunuh ragi, sementara air yang terlalu dingin tidak akan mengaktifkannya secara optimal. Suhu ideal untuk melarutkan ragi adalah sekitar 37-43°C. Ini adalah suhu hangat kuku yang terasa nyaman di kulit.

3. Kelembapan dan Suhu Ruangan saat Fermentasi

Proses fermentasi membutuhkan kondisi yang hangat dan lembap. Jika suhu ruangan terlalu dingin, ragi akan bekerja lambat, sehingga pengembangan adonan pun terhambat. Sebaliknya, ruangan yang terlalu panas juga bisa membuat ragi bekerja terlalu cepat dan menghasilkan rasa yang kurang sedap. Anda bisa menciptakan lingkungan yang hangat dengan meletakkan adonan di dekat kompor yang sedang menyala (namun tidak langsung terkena panas), di dalam oven yang mati namun lampunya dinyalakan, atau menggunakan pengukus yang berisi air panas (tetapi pengukusnya tertutup rapat dan api dimatikan).

4. Waktu Fermentasi yang Kurang atau Berlebih

Fermentasi yang kurang berarti adonan belum memiliki cukup waktu untuk menghasilkan gas karbondioksida yang membuat bakpao mengembang. Sebaliknya, fermentasi yang terlalu lama atau berlebih dapat membuat gluten dalam adonan menjadi terlalu lemah, sehingga saat dikukus, bakpao akan kempes atau bahkan pecah.

5. Cara Mengulen Adonan

Menguleni adonan bakpao bertujuan untuk mengembangkan gluten yang akan menahan gas yang dihasilkan ragi. Jika adonan kurang diuleni, gluten tidak akan terbentuk sempurna, dan bakpao akan padat. Sebaliknya, menguleni terlalu lama juga bisa merusak struktur gluten.

6. Penggunaan Bahan-Bahan

Kadar gula yang terlalu banyak bisa menghambat kerja ragi, begitu pula dengan garam yang berlebihan. Pastikan takaran bahan sesuai resep. Penggunaan tepung yang kurang tepat juga bisa menjadi masalah; tepung terigu protein sedang atau tinggi lebih disarankan untuk bakpao agar gluten terbentuk dengan baik.

7. Teknik Mengukus

Pastikan panci pengukus sudah benar-benar panas dan mengeluarkan uap yang banyak sebelum bakpao dimasukkan. Jangan membuka tutup pengukus terlalu sering selama proses mengukus, terutama di awal-awal, karena perubahan suhu mendadak bisa membuat bakpao kempes.

Tips Jitu Agar Bakpao Mengembang Sempurna

Ingin resep bakpao anti gagal? Cari tips selengkapnya di artikel resep kami!