Di antara warisan kuliner yang kaya dari Kekaisaran Ottoman, terdapat satu nama yang selalu berhasil memikat lidah dan hati: Baklava Sultan. Lebih dari sekadar hidangan penutup, baklava adalah sebuah mahakarya seni kuliner yang merefleksikan kemewahan, keramahtamahan, dan tradisi. Konon, baklava pertama kali disajikan di istana kesultanan, memberikan nama "Sultan" pada varian terbaiknya, menjadikannya simbol keistimewaan dan kelezatan yang tak tertandingi.
Proses pembuatan baklava sultan adalah sebuah ritual yang membutuhkan kesabaran dan keahlian tinggi. Dimulai dari lembaran adonan filo yang sangat tipis, nyaris transparan, yang diolesi dengan mentega cair secara berulang-ulang. Setiap lapisan yang ditumpuk memberikan tekstur renyah yang memukau saat digigit. Di antara lapisan-lapisan adonan ini, disematkan isian kacang-kacangan yang telah dihaluskan, biasanya kenari atau pistachio berkualitas premium. Taburan pistachio cincang kasar di atasnya bukan hanya memberikan sentuhan visual yang indah, tetapi juga menambahkan aroma dan rasa yang khas.
Ketika baklava sultan disajikan, aroma manis madu yang berpadu dengan keharuman kacang panggang langsung menyeruak, membangkitkan selera. Gigitan pertama akan disambut oleh kerenyahan lapisan filo yang berlapis, diikuti oleh kelembutan dan kekayaan rasa dari isian kacang. Sirup manis yang meresap sempurna ke dalam setiap celah adonan memberikan sentuhan akhir yang sempurna, menyeimbangkan rasa gurih dari mentega dan kacang. Setiap suapan adalah perjalanan rasa yang kaya dan kompleks, meninggalkan sensasi manis yang menyenangkan di lidah tanpa terasa berlebihan. Kehangatan rempah-rempah halus seperti kayu manis atau kapulaga kadang-kadang juga ditambahkan, memberikan dimensi rasa yang lebih dalam.
Baklava sultan bukan hanya sekadar camilan manis. Dalam budaya Turki dan Timur Tengah, baklava seringkali menjadi pusat perhatian dalam perayaan penting, seperti Idul Fitri, acara pernikahan, atau pertemuan keluarga. Kehadirannya menandakan kebahagiaan, kemakmuran, dan rasa syukur. Menyajikan baklava sultan kepada tamu adalah bentuk penghormatan tertinggi, sebuah gestur yang menunjukkan bahwa tuan rumah menghargai kehadiran mereka. Warisan ini terus dijaga, memastikan bahwa setiap potongan baklava yang dibuat mewakili cita rasa otentik dan nilai-nilai kebaikan.
Meskipun akarnya dalam, baklava sultan tetap relevan di era modern. Para pengrajin kue terus berinovasi, menciptakan variasi rasa dan bentuk yang tetap mempertahankan esensi keasliannya. Dari kedai-kedai tradisional hingga kafe-kafe kontemporer, kelezatan baklava sultan dapat dinikmati kapan saja. Padukan dengan secangkir kopi Turki yang pekat atau teh herbal hangat untuk pengalaman rasa yang lebih otentik dan memuaskan. Rasakan sendiri bagaimana baklava sultan membawa Anda dalam sebuah perjalanan cita rasa yang tak terlupakan, sebuah pengalaman manis yang mewarisi keagungan masa lalu.