Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani favorit di banyak kalangan. Lezatnya olahan daging sapi memang tak diragukan lagi. Namun, di balik kenikmatan tersebut, tersimpan potensi bahaya yang seringkali tidak disadari, yaitu keberadaan bakteri. Bakteri ini dapat berkembang biak dengan cepat jika penanganan, penyimpanan, dan pengolahannya tidak tepat, yang berujung pada risiko penyakit bawaan makanan (foodborne illness).
Beberapa jenis bakteri patogen yang kerap ditemukan pada daging sapi meliputi:
Perkembangan bakteri pada daging sapi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor kritis:
Untuk menikmati daging sapi tanpa khawatir akan ancaman bakteri, perhatikan langkah-langkah pencegahan berikut:
Pilihlah daging sapi dari penjual yang terpercaya, memiliki izin resmi, dan menjaga kebersihan tempat penjualan. Pastikan daging terlihat segar, berwarna merah cerah, tidak berbau menyengat, dan teksturnya kenyal. Hindari membeli daging yang sudah berubah warna, berlendir, atau mengeluarkan bau tidak sedap.
Segera simpan daging sapi di dalam lemari es sesaat setelah dibeli. Gunakan wadah kedap udara atau bungkus rapat dengan plastik wrap untuk mencegah kontaminasi silang. Daging sapi segar idealnya disimpan di bagian paling dingin dalam lemari es, biasanya di rak bawah.
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani daging mentah. Pisahkan peralatan makan yang digunakan untuk daging mentah dari makanan yang siap santap. Gunakan talenan dan pisau terpisah untuk daging mentah.
Ini adalah langkah paling krusial. Bakteri berbahaya dapat dibunuh dengan panas. Gunakan termometer daging untuk memastikan suhu internal daging telah mencapai tingkat aman. Untuk daging sapi giling, pastikan suhu internal mencapai minimal 71°C. Untuk potongan daging utuh seperti steak, suhu internal minimal 63°C dengan waktu istirahat 3 menit sudah cukup aman. Hindari mengonsumsi daging yang masih berwarna merah muda di bagian tengahnya, kecuali jika Anda yakin daging tersebut adalah jenis tertentu yang memang boleh dikonsumsi setengah matang dan telah melalui proses penanganan yang sangat ketat.
Sisa makanan yang mengandung daging sapi harus segera disimpan di lemari es dalam wadah tertutup. Panaskan kembali makanan hingga benar-benar panas sebelum dikonsumsi.
Dengan memahami potensi risiko bakteri pada daging sapi dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menikmati hidangan lezat ini dengan lebih aman dan nyaman. Kebersihan, penyimpanan yang benar, dan pengolahan yang matang adalah kunci utama.