Bakteri Shigella SP: Kenali Lebih Dekat Penyebab Infeksi

Ilustrasi sederhana bakteri Shigella.

Dalam dunia mikrobiologi, keberadaan bakteri seringkali menjadi topik penting, terutama ketika bakteri tersebut berpotensi menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia. Salah satu jenis bakteri yang perlu kita waspadai adalah bakteri Shigella sp. Bakteri ini merupakan penyebab utama penyakit disentri basiler, sebuah infeksi usus yang ditandai dengan diare parah yang bercampur darah dan lendir. Memahami karakteristik, cara penularan, dan pencegahannya sangat krusial untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar.

Apa Itu Bakteri Shigella SP?

Bakteri Shigella sp adalah kelompok bakteri Gram-negatif berbentuk batang yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Bakteri ini dikenal karena kemampuannya menginvasi sel epitel usus besar, menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Terdapat empat spesies utama dari genus Shigella, yaitu S. dysenteriae, S. flexneri, S. boydii, dan S. sonnei. Masing-masing spesies ini memiliki karakteristik dan virulensi yang sedikit berbeda, namun secara umum dapat menyebabkan penyakit yang sama.

Bagaimana Penularan Terjadi?

Penularan bakteri Shigella sp umumnya terjadi melalui jalur fekal-oral. Ini berarti bakteri tersebut berpindah dari tinja orang yang terinfeksi ke mulut orang lain. Sumber penularan yang paling umum meliputi:

Bahkan jumlah bakteri yang sangat sedikit, sekitar 10-100 sel, sudah cukup untuk menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan menjadi garda terdepan dalam mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Shigella sp.

Gejala Infeksi Shigella

Masa inkubasi infeksi Shigella biasanya berkisar antara 1-3 hari setelah terpapar. Gejala yang muncul umumnya meliputi:

Pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, gejala infeksi Shigella biasanya akan mereda dalam waktu 5-7 hari. Namun, pada anak-anak kecil, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini bisa menjadi lebih serius dan berpotensi menyebabkan komplikasi seperti dehidrasi parah, sindrom uremik hemolitik (HUS), atau radang sendi reaktif.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman bakteri Shigella sp. Langkah-langkah pencegahan yang efektif meliputi:

Jika terjadi infeksi, pengobatan utama adalah rehidrasi untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Dalam kasus yang parah atau pada kelompok rentan, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Penting untuk tidak melakukan pengobatan mandiri dan selalu berkonsultasi dengan profesional medis. Dengan kesadaran dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko terinfeksi bakteri Shigella sp dapat diminimalkan.