Adzan Maghrib: Momen Penyejuk Jiwa dan Tuntunan Balasannya

Ilustrasi waktu senja dan panggilan ibadah

Suara adzan maghrib adalah penanda dimulainya waktu shalat maghrib, waktu yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Adzan, yang berarti panggilan, adalah syiar agama Islam yang paling utama. Mengumandangkan adzan adalah sebuah kehormatan dan pahala yang besar. Namun, adzan tidak hanya sekadar didengarkan, tetapi juga memiliki tuntunan untuk membalasnya. Balasan adzan ini merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kita terhadap kebesaran Allah SWT dan syariat Islam.

Ketika suara adzan maghrib mulai terdengar, ada kalanya kita sedang dalam aktivitas sehari-hari. Namun, sejenak menghentikan aktivitas tersebut untuk menyimak dan membalas adzan adalah suatu keutamaan. Sikap ini menunjukkan betapa kita menghargai panggilan Ilahi dan siap untuk bersegera menunaikan kewajiban. Momen ini juga menjadi jeda yang menyejukkan di tengah kesibukan duniawi, mengingatkan kita akan tujuan hidup yang hakiki.

Tuntunan Balasan Adzan Maghrib

Mayoritas ulama sepakat bahwa disunnahkan untuk membalas adzan dengan lafaz yang sama, kecuali pada lafaz "Hayya 'ala ash-shalah" (marilah mengerjakan shalat) dan "Hayya 'ala al-falah" (marilah meraih kemenangan). Pada dua lafaz ini, balasan yang disunnahkan adalah:

Adapun lafaz adzan lainnya dibalas dengan lafaz yang sama, misalnya:

Setelah adzan selesai, disunnahkan juga untuk membaca doa setelah adzan, yang salah satunya berbunyi:

"Allahumma rabba hadhihi ad-da'watit tammah, wash-shalatil qa'imah, ati Muhammadan al-wasilata wal fadilah, wab'atshu maqaman mahmudan alladhi wa'adtah."

(Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan tertinggi) dan fadilah (keutamaan), serta bangkitkanlah beliau pada kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan).

Mengucapkan balasan adzan maghrib dengan sungguh-sungguh dan penuh penghayatan bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, melainkan sebuah bentuk pengakuan dan ketaatan kita kepada Sang Pencipta. Setiap kata yang terucap adalah pengingat akan kewajiban kita sebagai hamba Allah. Suara adzan maghrib yang merdu seringkali datang diiringi senja yang mempesona, menciptakan suasana syahdu yang sangat kondusif untuk merenung dan bermunajat.

Selain itu, membalas adzan juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan diri. Apakah kita sudah siap untuk memenuhi panggilan shalat maghrib? Apakah kita telah memanfaatkan waktu di sore hari dengan sebaik-baiknya? Pertanyaan-pertanyaan ini mendorong kita untuk terus memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menyelaraskan hati dan pikiran dengan panggilan adzan maghrib adalah langkah awal untuk meraih ketenangan jiwa dan keberkahan dalam setiap aktivitas.

Dalam ajaran Islam, adzan adalah pengingat universal. Bahkan bagi mereka yang mungkin sedang tidak dalam kondisi prima atau memiliki kesibukan yang padat, suara adzan maghrib tetap menjadi penyejuk dan motivasi. Dengan membalasnya secara khusyuk, kita turut serta dalam syiar Islam dan menegaskan identitas keimanan kita. Mari jadikan setiap adzan, khususnya adzan maghrib, sebagai momentum untuk menguatkan ikatan spiritual kita dengan Allah SWT.