Membuat adonan bakpao memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Kadang, kita membuat adonan lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk sekali masak. Tentu sayang jika sisa adonan terbuang begitu saja. Untungnya, adonan bakpao bisa disimpan di kulkas agar kualitasnya tetap terjaga dan siap digunakan kapan saja.
Ada beberapa alasan mengapa menyimpan sisa adonan bakpao adalah ide yang bagus:
Agar adonan bakpao tetap segar, lembut, dan siap mengembang sempurna saat akan digunakan, ikuti langkah-langkah berikut:
Metode penyimpanan ini paling cocok untuk adonan bakpao yang sudah melalui proses fermentasi pertama (setelah diuleni dan didiamkan hingga mengembang). Adonan yang belum mengembang sempurna atau adonan yang terlalu kempis mungkin tidak akan memberikan hasil terbaik setelah disimpan.
Pilihlah wadah kedap udara. Wadah plastik food-grade dengan penutup yang rapat adalah pilihan terbaik. Pastikan wadah cukup besar untuk menampung adonan, termasuk jika adonan masih sedikit mengembang.
Anda juga bisa menggunakan kantong plastik ziplock yang tebal. Keluarkan udara sebanyak mungkin sebelum menutup rapat.
Sebelum dimasukkan ke wadah, lumuri permukaan adonan dengan sedikit minyak sayur atau margarin cair. Tujuannya adalah untuk mencegah permukaan adonan menjadi kering dan membentuk lapisan keras.
Letakkan wadah berisi adonan di bagian kulkas yang paling dingin, biasanya di rak bagian belakang. Hindari menyimpan di dekat pintu kulkas yang suhunya sering berubah.
Adonan bakpao biasanya dapat disimpan di kulkas selama 1 hingga 3 hari. Lebih dari itu, kualitasnya bisa menurun, ragi mungkin menjadi kurang aktif, dan aroma bisa berubah.
Saat Anda ingin menggunakan adonan yang sudah disimpan:
Dengan mengikuti panduan cara menyimpan adonan bakpao di kulkas ini, Anda bisa menikmati kelezatan bakpao buatan sendiri kapan saja tanpa repot menyiapkan adonan dari awal. Selamat mencoba!