Cara Pewarnaan BTA: Panduan Lengkap & Mudah

BTA

Pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah teknik diagnostik mikroskopis yang krusial untuk mengidentifikasi bakteri dalam kelompok Mycobacterium, yang paling terkenal adalah Mycobacterium tuberculosis penyebab tuberkulosis. Proses ini mengandalkan sifat dinding sel bakteri ini yang kaya akan asam mikolat, membuatnya tahan terhadap dekolorisasi oleh asam-alkohol setelah diwarnai. Dengan memahami cara pewarnaan BTA yang tepat, tenaga medis dapat mempercepat diagnosis dan penanganan pasien. Artikel ini akan mengupas tuntas langkah-langkahnya.

Prinsip Dasar Pewarnaan BTA

Prinsip utama pewarnaan BTA adalah diferensiasi berdasarkan ketahanan dinding sel terhadap asam-alkohol. Bakteri BTA akan mempertahankan pewarna primer (biasanya karbol fuksin) meskipun telah diberi larutan dekolorisasi asam-alkohol. Sementara itu, bakteri non-BTA yang tidak memiliki komposisi dinding sel serupa akan kehilangan pewarna primer dan dapat diwarnai kembali oleh pewarna sekunder (biasanya metilen blue).

Bahan dan Alat yang Dibutuhkan

Langkah-langkah Pewarnaan BTA (Metode Ziehl-Neelsen)

Metode Ziehl-Neelsen adalah yang paling umum digunakan dan terdiri dari beberapa tahapan penting:

  1. Pembuatan Sediaan: Ambil sampel, buat apusan tipis di atas kaca objek yang bersih. Keringkan apusan di udara atau dengan pemanasan ringan. Fiksasi apusan dengan membakarnya beberapa kali di atas nyala api hingga kering.
  2. Pewarnaan Primer: Tutupi apusan dengan karbol fuksin. Panaskan kaca objek perlahan di atas penangas air atau api sampai uap muncul, tetapi jangan sampai mendidih. Pertahankan pemanasan selama 5-10 menit, tambahkan karbol fuksin jika perlu agar tetap basah. Cuci bersih dengan air mengalir.
  3. Dekolorisasi: Teteskan larutan asam-alkohol ke atas apusan. Biarkan selama 1-2 menit hingga tidak ada lagi warna merah muda yang terlepas dari apusan. Waktu dekolorisasi harus diperhatikan; terlalu lama dapat menghilangkan pewarna dari BTA, sementara terlalu singkat tidak cukup efektif untuk menghilangkan pewarna dari bakteri non-BTA. Cuci bersih dengan air mengalir.
  4. Pewarnaan Sekunder: Teteskan metilen blue ke atas apusan. Biarkan selama 1-2 menit. Cuci bersih dengan air mengalir.
  5. Pengeringan dan Pembacaan: Keringkan kaca objek dengan kertas saring atau biarkan kering di udara. Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran minyak imersi (100x).

Interpretasi Hasil

Jika ditemukan batang berwarna merah atau merah muda, maka hasil pewarnaan BTA adalah positif. Bakteri ini adalah BTA. Jika tidak ditemukan batang berwarna merah atau merah muda, dan yang terlihat hanya batang berwarna biru (warna dari metilen blue), maka hasil pewarnaan BTA adalah negatif.

Keakuratan hasil sangat bergantung pada kualitas apusan, teknik pewarnaan, dan keahlian pembaca mikroskop. Prosedur yang cermat akan memastikan deteksi dini yang sangat penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi, terutama tuberkulosis.

Cari Tahu Lebih Lanjut Tentang Diagnosis Tuberkulosis