Bakpia Pathok, oleh-oleh khas Yogyakarta yang manis legit, seringkali menjadi incaran para pelancong. Kelezatannya yang tak tertandingi membuat banyak orang ingin membawanya pulang sebagai buah tangan. Namun, layaknya makanan olahan lainnya, bakpia pathok memiliki masa kedaluwarsa yang harus diperhatikan dengan seksama. Mengonsumsi bakpia yang sudah lewat masa kadaluwarsa dapat menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Mengapa Tanggal Kadaluwarsa Penting?
Produsen mencantumkan tanggal kedaluwarsa bukan tanpa alasan. Tanggal ini menandakan batas waktu di mana produk diperkirakan masih dalam kondisi terbaik dari segi kualitas, rasa, dan keamanan untuk dikonsumsi. Setelah melewati tanggal tersebut, beberapa perubahan dapat terjadi:
Perubahan Tekstur: Kulit bakpia bisa menjadi keras, lembek, atau pecah-pecah. Isiannya pun bisa mengering atau justru terlalu basah.
Perubahan Rasa: Rasa manis alami bisa berkurang atau berubah menjadi asam, tengik, bahkan berjamur.
Pertumbuhan Mikroorganisme: Ini adalah risiko paling serius. Bakteria, jamur, dan mikroorganisme patogen lainnya bisa tumbuh subur pada makanan yang sudah tidak segar. Mengonsumsinya dapat menyebabkan keracunan makanan, sakit perut, mual, muntah, diare, bahkan infeksi yang lebih serius.
Penurunan Nilai Gizi: Meskipun bukan ancaman langsung, kandungan gizi dalam bakpia mungkin mengalami penurunan seiring waktu.
Tanda-Tanda Bakpia Pathok Sudah Expired
Selain melihat tanggal kadaluwarsa pada kemasan, ada beberapa ciri fisik dan sensorik yang bisa Anda perhatikan untuk mendeteksi bakpia yang sudah tidak layak konsumsi:
Kemasan Menggembung atau Rusak: Jika kemasan terlihat menggembung, bocor, atau sobek, ini bisa menandakan adanya gas yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang berkembang biak di dalamnya.
Bau Aneh: Bakpia yang segar memiliki aroma manis khas isiannya. Jika tercium bau asam, tengik, apek, atau bau tak sedap lainnya, segera buang bakpia tersebut.
Perubahan Warna: Perhatikan warna kulit dan isian bakpia. Adanya bercak-bercak berwana hijau, biru, hitam, atau putih (yang bukan merupakan varian isian seperti cokelat atau kacang hijau) adalah indikasi kuat adanya jamur.
Tekstur yang Berubah Drastis: Seperti yang disebutkan sebelumnya, kulit yang terlalu keras atau sangat lembek, serta isian yang kering kerontang atau berair secara tidak wajar, patut dicurigai.
Rasa yang Aneh: Jangan pernah mencoba bakpia jika Anda mencurigai salah satu dari tanda-tanda di atas. Namun, jika terlanjur mencicipi sedikit dan rasanya tidak enak, asam, atau pahit, segera berhenti mengonsumsinya.
Tips Aman Mengonsumsi Bakpia Pathok
Untuk menikmati bakpia pathok tanpa rasa khawatir, perhatikan tips berikut:
Selalu Cek Tanggal Kadaluwarsa: Sebelum membeli, pastikan Anda memeriksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Pilih produk dengan masa kedaluwarsa yang masih lama.
Beli dari Sumber Terpercaya: Beli bakpia dari toko resmi, agen terpercaya, atau langsung dari produsennya. Ini meminimalkan risiko mendapatkan produk yang sudah mendekati atau lewat masa kedaluwarsa.
Perhatikan Kondisi Penyimpanan: Jika Anda membeli bakpia dan menyimpannya di rumah, pastikan disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Hindari menyimpannya di tempat lembap.
Jangan Ragu Membuang: Jika Anda menemukan tanda-tanda kedaluwarsa seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk membuangnya. Kesehatan jauh lebih berharga daripada sekadar "menyelamatkan" sedikit makanan.