Gatal merupakan sensasi yang umum dirasakan dan bisa sangat mengganggu. Penyebab gatal bisa bermacam-macam, mulai dari gigitan serangga hingga kondisi kulit yang lebih serius. Dua penyebab umum yang sering disalahartikan adalah infeksi jamur dan infeksi bakteri. Meskipun sama-sama menimbulkan rasa gatal, kedua infeksi ini memiliki karakteristik, gejala, dan penanganan yang berbeda.
Infeksi jamur pada kulit, atau yang dikenal sebagai kurap (tinea), disebabkan oleh berbagai jenis jamur yang tumbuh di lapisan kulit yang mati, rambut, dan kuku. Jamur berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap. Gejala umum infeksi jamur meliputi:
Penularan jamur bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita, hewan yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi seperti handuk, pakaian, atau lantai kamar mandi.
Infeksi bakteri pada kulit, seperti impetigo atau folikulitis, disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam kulit, seringkali melalui luka kecil, goresan, atau gigitan serangga. Bakteri yang umum menyebabkan infeksi kulit adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Gejala yang terkait dengan infeksi bakteri bervariasi:
Infeksi bakteri seringkali lebih cepat menyebar dan berpotensi menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Meskipun Anda mungkin dapat mengenali beberapa perbedaan, sangat penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri. Jika Anda mengalami gatal yang tidak kunjung hilang, disertai gejala lain seperti kemerahan parah, nyeri, nanah, atau demam, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional medis. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel untuk mengidentifikasi penyebab pasti gatal Anda. Pengobatan yang tepat sangat krusial untuk mencegah penyebaran infeksi dan komplikasi lebih lanjut. Infeksi jamur biasanya diobati dengan antijamur topikal atau oral, sedangkan infeksi bakteri memerlukan antibiotik.
Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan penanganan yang akurat.