Representasi visual sederhana dari komunitas bakteri.
Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, dan termasuk dalam kelompok mikroorganisme. Ukurannya berkisar antara 0,5 hingga 5 mikrometer (µm), bahkan ada yang lebih besar. Meskipun ukurannya mungil, peran bakteri sangatlah fundamental bagi kehidupan di Bumi. Mereka dapat ditemukan di hampir setiap sudut planet ini, mulai dari tanah yang kita injak, air yang kita minum, udara yang kita hirup, hingga di dalam tubuh organisme lain, termasuk manusia.
Secara umum, bakteri memiliki tiga bentuk dasar: bulat (kokus), batang (basil), dan spiral (spirillum). Kokus bisa berdiri sendiri atau berkelompok, seperti diplokokus (berpasangan) atau streptokokus (berantai). Basil memiliki bentuk seperti silinder, sedangkan spirillum lebih menyerupai sekrup atau koma. Struktur sel bakteri relatif sederhana dibandingkan dengan sel eukariotik (seperti sel hewan dan tumbuhan). Mereka tidak memiliki nukleus (inti sel) yang terbungkus membran, melainkan materi genetiknya tersebar di daerah sitoplasma yang disebut nukleoid. Selain itu, sel bakteri memiliki dinding sel yang memberikan bentuk dan perlindungan, membran sel yang mengatur masuk keluarnya zat, sitoplasma, dan ribosom untuk sintesis protein. Beberapa jenis bakteri juga memiliki flagela untuk bergerak atau pili untuk menempel.
Peran bakteri sering kali disalahpahami karena asosiasi dengan penyakit. Padahal, mayoritas bakteri justru berperan krusial dan menguntungkan. Dalam ekosistem, bakteri dekomposer berperan penting dalam menguraikan materi organik mati, baik tumbuhan maupun hewan. Proses dekomposisi ini mengembalikan nutrisi penting ke dalam tanah, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh. Tanpa bakteri pengurai, planet ini akan dipenuhi oleh sampah organik.
Tubuh manusia adalah rumah bagi triliunan bakteri, yang secara kolektif disebut mikrobiota. Sebagian besar mikroba ini hidup di usus dan memiliki hubungan simbiosis mutualisme dengan kita. Bakteri usus membantu dalam pencernaan makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim manusia, seperti serat. Mereka juga memproduksi vitamin penting, seperti vitamin K dan beberapa vitamin B. Selain itu, bakteri baik ini berkompetisi dengan bakteri patogen (penyebab penyakit), sehingga membantu menjaga keseimbangan dan melindungi tubuh dari infeksi. Flora normal pada kulit dan selaput lendir juga berperan sebagai garis pertahanan pertama.
Manusia telah memanfaatkan bakteri untuk berbagai keperluan selama berabad-abad. Dalam industri makanan, bakteri seperti Lactobacillus digunakan dalam pembuatan yogurt, keju, dan acar melalui proses fermentasi. Bioteknologi modern memanfaatkan kemampuan bakteri untuk memproduksi obat-obatan, seperti insulin dan vaksin, serta enzim industri. Bakteri juga berperan dalam bioremediasi, yaitu penggunaan mikroorganisme untuk membersihkan polusi lingkungan, seperti tumpahan minyak. Kemajuan dalam rekayasa genetika semakin membuka peluang baru untuk aplikasi bakteri yang lebih luas.
Meskipun ada bakteri yang menyebabkan penyakit, penting untuk diingat bahwa sebagian besar bakteri adalah sahabat kita. Memahami dunia bakteri berarti membuka wawasan tentang kompleksitas kehidupan mikroba yang menopang ekosistem dan kesehatan kita.