Mengenal Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Pseudomonas Aeruginosa

Ilustrasi Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Ps

Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri Gram-negatif yang bersifat oportunistik, artinya bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu. Bakteri ini dikenal luas karena kemampuannya beradaptasi di berbagai lingkungan, termasuk tanah, air, dan bahkan permukaan yang tidak steril. Keberadaan Pseudomonas aeruginosa di lingkungan rumah sakit menjadi perhatian serius karena kemampuannya menyebabkan infeksi nosokomial (infeksi yang didapat di fasilitas kesehatan) yang seringkali sulit diobati.

Mekanisme Infeksi dan Faktor Risiko

Pseudomonas aeruginosa memiliki berbagai mekanisme patogenisitas yang memungkinkannya menyerang tubuh manusia. Bakteri ini menghasilkan berbagai faktor virulensi, seperti eksotoksin, enzim proteolitik, dan biofilm. Biofilm adalah lapisan lendir yang dibentuk oleh bakteri yang melekat pada permukaan, baik biologis maupun non-biologis. Lapisan ini memberikan perlindungan bagi bakteri dari sistem kekebalan tubuh dan antibiotik, sehingga infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang membentuk biofilm cenderung kronis dan sulit diberantas.

Faktor risiko utama untuk infeksi Pseudomonas aeruginosa meliputi:

Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Pseudomonas Aeruginosa

Infeksi Pseudomonas aeruginosa dapat bervariasi dari infeksi ringan hingga infeksi yang mengancam jiwa, tergantung pada lokasi infeksi dan kondisi pasien. Beberapa penyakit umum yang disebabkan oleh bakteri ini meliputi:

  1. Infeksi Saluran Pernapasan: Terutama pada pasien yang menggunakan ventilator, infeksi dapat berkembang menjadi pneumonia yang parah. Pada penderita cystic fibrosis, infeksi paru-paru kronis oleh bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang signifikan. Gejalanya bisa berupa batuk berdahak purulen (kuning kehijauan), demam, dan sesak napas.
  2. Infeksi Saluran Kemih (ISK): Seringkali terkait dengan penggunaan kateter urin, ISK oleh Pseudomonas aeruginosa bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil, demam, dan nyeri di area punggung bawah. Infeksi ini bisa menyebar ke ginjal (pielonefritis) jika tidak ditangani.
  3. Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak: Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada luka, luka bakar, dan bahkan pada kuku (paronychia). Infeksi kulit bisa terlihat sebagai kemerahan, pembengkakan, nyeri, dan keluarnya nanah. Pada luka bakar, infeksi ini bisa menyebar dan berpotensi mengancam jiwa.
  4. Infeksi Mata: Pseudomonas aeruginosa adalah penyebab umum keratitis (peradangan pada kornea mata), terutama pada pengguna lensa kontak. Infeksi ini dapat menyebabkan nyeri mata hebat, penglihatan kabur, kemerahan, dan sensitivitas terhadap cahaya. Tanpa penanganan yang cepat, infeksi mata ini dapat menyebabkan kebutaan permanen.
  5. Infeksi Telinga: Dikenal sebagai 'swimmer's ear' atau otitis eksterna, infeksi ini umum terjadi akibat air yang terperangkap di saluran telinga. Gejalanya meliputi gatal, nyeri, dan keluarnya cairan dari telinga.
  6. Infeksi Darah (Bakteremia/Sepsis): Ketika bakteri masuk ke aliran darah, dapat menyebabkan infeksi sistemik yang berbahaya yang disebut sepsis. Gejala sepsis termasuk demam tinggi atau hipotermia, detak jantung cepat, napas cepat, kebingungan, dan tekanan darah rendah. Sepsis merupakan kondisi medis darurat.
  7. Infeksi Jantung (Endokarditis): Meskipun jarang, Pseudomonas aeruginosa dapat menginfeksi katup jantung, terutama pada pengguna narkoba suntik.

Diagnosis infeksi Pseudomonas aeruginosa biasanya dilakukan melalui kultur sampel biologis seperti darah, urin, dahak, atau luka. Identifikasi bakteri dan pengujian sensitivitas antibiotik sangat penting untuk menentukan pengobatan yang efektif. Mengingat resistensi antibiotik yang sering dimiliki oleh bakteri ini, penanganan infeksi Pseudomonas aeruginosa memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pola resistensi di lingkungan klinis tertentu.