Siapa yang tidak suka bakpao yang lembut dan empuk? Sajian tradisional ini selalu berhasil memanjakan lidah, baik saat masih hangat maupun dingin. Namun, seringkali kita dihadapkan pada masalah bakpao yang menjadi keras dan alot begitu suhunya menurun. Ini tentu mengurangi kenikmatan saat menyantapnya. Jangan khawatir, ada beberapa rahasia dan trik jitu agar bakpao Anda tetap lembut sempurna, bahkan ketika sudah tidak lagi hangat.
Sebelum mengetahui solusinya, penting untuk memahami mengapa bakpao bisa menjadi keras saat dingin. Penyebab utamanya adalah perubahan struktur pati dalam tepung terigu saat mendingin. Pati yang tergelatinisasi (mengembang dan menyerap air) saat dipanaskan, akan kembali memadat dan mengeluarkan air saat dingin. Proses ini disebut retrogradasi pati. Semakin cepat dan intens proses ini terjadi, semakin keras bakpao Anda. Faktor lain yang turut berperan adalah kadar air dalam adonan, jenis tepung yang digunakan, serta cara penyimpanan.
Beruntunglah, masalah ini bisa diatasi dengan beberapa penyesuaian dalam proses pembuatan dan penanganan bakpao. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda terapkan:
Gunakanlah tepung terigu protein rendah (kunci biru atau sejenisnya). Tepung jenis ini memiliki kandungan gluten yang lebih sedikit, sehingga menghasilkan tekstur bakpao yang lebih lembut dan halus. Protein tinggi cenderung membuat adonan lebih kenyal, yang jika berlebihan dapat menjadi keras saat dingin.
Jangan menguleni adonan terlalu keras hingga kering. Uleni secukupnya hingga adonan kalis, elastis, dan tidak lengket di tangan. Adonan yang terlalu "keras" saat diuleni akan menghasilkan bakpao yang keras pula. Perhatikan konsistensi adonan, seharusnya terasa lembut dan lentur.
Pastikan adonan mengalami fermentasi (pengembangan) yang cukup. Diamkan adonan di tempat hangat hingga mengembang dua kali lipat. Fermentasi yang baik akan menciptakan struktur sel yang halus di dalam bakpao, yang berkontribusi pada kelembutan.
Saat mengukus, jangan terlalu lama. Mengukus yang terlalu lama dapat membuat bakpao menjadi kering. Gunakan api sedang dan pastikan kukusan sudah beruap banyak sebelum bakpao dimasukkan. Alasi tatakan kukusan dengan kertas roti atau kain bersih untuk mencegah bakpao menempel.
Ini adalah kunci terpenting setelah bakpao matang. Segera setelah diangkat dari kukusan, jangan langsung ditutup rapat atau dimasukkan ke dalam wadah kedap udara. Biarkan bakpao agak dingin sebentar di udara terbuka (sekitar 5-10 menit). Ini membantu uap air keluar perlahan. Setelah itu, masukkan bakpao ke dalam wadah kedap udara atau bungkus dengan plastik wrap. Penyimpanan di suhu ruang biasanya lebih baik daripada di kulkas jika Anda ingin memakannya dalam waktu dekat, karena suhu dingin kulkas mempercepat proses pengerasan. Jika ingin disimpan lebih lama, bekukan bakpao dalam kantong kedap udara. Saat akan disantap, hangatkan kembali dengan cara dikukus atau menggunakan microwave dengan sedikit percikan air.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat menikmati bakpao buatan sendiri yang selalu lembut dan lezat, kapan pun Anda menginginkannya. Selamat mencoba dan semoga berhasil!