Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya dan tradisi, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan situs bersejarahnya, tetapi juga kekayaan kuliner yang menggoda selera. Salah satu ikon kuliner yang paling terkenal dan dicintai dari kota ini adalah bakpia. Bakpia, kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung terigu dan isian kacang hijau, telah menjadi buah tangan wajib bagi setiap wisatawan. Namun, tahukah Anda bahwa bakpia hadir dalam dua varian utama yang menawarkan pengalaman rasa berbeda: bakpia basah dan bakpia kering? Keduanya memiliki pesona dan daya tariknya sendiri, merefleksikan ragam cita rasa yang bisa ditawarkan oleh sebuah hidangan sederhana namun ikonik ini.
Bakpia basah adalah evolusi modern dari bakpia tradisional. Ciri khas utamanya terletak pada teksturnya yang lembut, empuk, dan lembab di bagian dalam. Kulitnya biasanya lebih tipis dibandingkan bakpia kering, namun tetap renyah saat digigit pertama kali sebelum lumer di mulut. Isian kacang hijau pada bakpia basah diolah dengan lebih halus dan diberi tambahan sedikit santan atau susu, sehingga menghasilkan cita rasa yang lebih legit, manis, dan sedikit berminyak. Kelembaban ini membuat bakpia basah terasa lebih lembut dan mudah ditelan, sangat cocok bagi mereka yang menyukai tekstur kue yang tidak terlalu padat.
Karena kelembabannya, bakpia basah memiliki masa simpan yang lebih pendek. Hal ini membuatnya lebih sering dinikmati segera setelah dibeli atau dalam beberapa hari ke depan. Varian isiannya pun kini semakin beragam, tidak hanya kacang hijau, tetapi juga cokelat, keju, ubi, durian, dan berbagai rasa buah-buahan tropis. Fleksibilitas rasa dan tekstur inilah yang membuat bakpia basah menjadi pilihan favorit bagi banyak orang, terutama anak muda yang mencari variasi rasa kekinian.
Berbeda dengan saudaranya yang basah, bakpia kering menghadirkan nuansa tradisional yang lebih kental. Kulit bakpia kering biasanya lebih tebal dan berlapis-lapis, memberikan sensasi renyah yang memuaskan saat digigit. Proses pembuatannya seringkali melibatkan oven yang memberikan warna kecoklatan yang merata pada permukaannya. Isian kacang hijau pada bakpia kering cenderung lebih padat dan kering, memberikan tekstur yang sedikit kasar namun tetap lembut saat dikunyah.
Keunggulan utama bakpia kering adalah daya simpannya yang jauh lebih lama. Sifatnya yang kering membuatnya tidak mudah basi, sehingga sangat ideal dijadikan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang dalam perjalanan jauh atau disimpan untuk dinikmati kapan saja. Bakpia kering tradisional biasanya hanya memiliki isian kacang hijau klasik yang manis gurih, namun kini juga banyak ditemukan varian rasa yang sama dengan bakpia basah. Sensasi renyahnya kulit berpadu dengan isian yang manis menjadi kenikmatan tersendiri, menawarkan pengalaman rasa yang otentik dan memuaskan.
Baik bakpia basah maupun bakpia kering memiliki keunikan masing-masing. Pilihan antara keduanya sangat bergantung pada preferensi pribadi Anda. Jika Anda menyukai tekstur lembut dan cita rasa yang lebih creamy, bakpia basah adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda menggemari sensasi renyah yang klasik dan daya simpan yang panjang, bakpia kering akan menjadi pilihan yang sempurna. Keduanya sama-sama merepresentasikan kekayaan kuliner Yogyakarta yang patut untuk dicoba dan dinikmati.
Saat berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kedua jenis bakpia ini. Jelajahi berbagai toko oleh-oleh ternama, bandingkan rasa dari produsen yang berbeda, dan temukan bakpia favorit Anda. Nikmati setiap gigitan yang penuh cerita, perpaduan resep warisan leluhur dengan inovasi rasa masa kini. Bakpia bukan sekadar kue, melainkan sebuah cerminan kehangatan dan keramahan masyarakat Yogyakarta yang siap menyambut Anda.