Bakteri E. coli: Ancaman yang Perlu Diwaspadai dan Cara Pencegahannya

Ilustrasi sederhana bakteri E. coli.

Bakteri Escherichia coli, atau yang lebih umum dikenal sebagai E. coli, adalah jenis bakteri yang sering ditemui di lingkungan kita. Sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya dan bahkan merupakan bagian normal dari flora usus manusia yang sehat. Namun, ada beberapa strain E. coli yang bersifat patogen atau dapat menyebabkan penyakit serius. Memahami lebih dalam tentang bakteri ini sangat penting untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Apa Itu Bakteri E. coli?

E. coli adalah bakteri gram-negatif yang berbentuk batang. Bakteri ini dapat ditemukan di lingkungan, termasuk air, tanah, dan makanan yang terkontaminasi feses manusia atau hewan. Di dalam usus manusia, E. coli membantu dalam proses pencernaan dan produksi vitamin K. Namun, ketika E. coli berada di luar usus atau ketika strain yang salah menginfeksi, ia bisa menjadi penyebab masalah kesehatan yang signifikan.

Jenis-Jenis E. coli yang Berbahaya

Meskipun ribuan jenis E. coli ada, beberapa di antaranya terkenal karena kemampuannya menyebabkan penyakit. Salah satu yang paling dikenal adalah Escherichia coli O157:H7 (serotipe O157:H7). Strain ini menghasilkan racun kuat yang disebut Shiga toxin, yang dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan gejala yang parah. Strain lain yang juga patogen termasuk ETEC (Enterotoxigenic E. coli) yang menyebabkan diare traveller, dan EIEC (Enteroinvasive E. coli) yang mirip disentri.

Bagaimana E. coli Menyebar?

Penularan E. coli yang patogen umumnya terjadi melalui jalur fekal-oral. Ini berarti bakteri berpindah dari feses seseorang atau hewan ke mulut orang lain. Sumber penularan yang umum meliputi:

• Mengonsumsi makanan mentah atau kurang matang yang terkontaminasi, terutama daging sapi cincang, susu yang tidak dipasteurisasi, dan produk segar seperti selada atau tauge.
• Minum air yang terkontaminasi oleh limbah manusia atau hewan.
• Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, misalnya melalui tangan yang tidak dicuci setelah menggunakan toilet atau mengganti popok.
• Kontak dengan hewan yang terinfeksi atau lingkungan mereka.

Gejala Infeksi E. coli

Gejala infeksi E. coli yang patogen dapat bervariasi tergantung pada strain bakteri dan kondisi individu. Gejala umum meliputi:

• Kram perut yang parah
• Diare, yang seringkali berdarah
• Mual dan muntah
• Demam ringan

Pada kasus yang parah, infeksi E. coli, terutama O157:H7, dapat menyebabkan komplikasi serius yang disebut Sindrom Uremik Hemolitik (SUH). SUH adalah kondisi yang mengancam jiwa yang dapat menyebabkan gagal ginjal, anemia, dan masalah neurologis.

Pencegahan adalah Kunci

Mengingat potensi bahayanya, pencegahan infeksi E. coli sangatlah penting. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

• Cuci Tangan Secara Teratur: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik sebelum makan, setelah menggunakan toilet, setelah mengganti popok, dan setelah kontak dengan hewan.
• Masak Daging Sampai Matang: Pastikan daging giling dimasak hingga suhu internal minimal 71°C (160°F) dan daging utuh hingga suhu yang direkomendasikan.
• Hindari Susu dan Produk Susu Mentah: Pilih produk susu yang telah dipasteurisasi.
• Cuci Buah dan Sayuran: Cuci bersih semua buah dan sayuran di bawah air mengalir, bahkan jika Anda berencana mengupasnya.
• Hindari Kontaminasi Silang: Pisahkan daging mentah dari makanan lain saat berbelanja, menyimpan, dan menyiapkan makanan. Gunakan talenan dan peralatan yang berbeda untuk daging mentah dan produk segar.
• Gunakan Air yang Aman: Minum air yang sudah diolah atau dimurnikan.