Di dunia mikroskopis yang luas, bakteri memiliki beragam adaptasi untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Salah satu adaptasi yang paling fundamental adalah kemampuan untuk bergerak. Gerakan ini sering kali difasilitasi oleh struktur seperti flagela, yang berfungsi sebagai organ gerak. Berdasarkan jumlah dan penempatannya, flagela dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah bakteri monotrik. Istilah "monotrik" berasal dari bahasa Yunani, di mana 'mono' berarti tunggal dan 'trik' mengacu pada flagela.
Bakteri monotrik adalah organisme prokariotik yang memiliki satu flagela tunggal yang melekat pada salah satu ujung sel bakteri. Flagela ini bukan sekadar tambahan; ia merupakan mesin molekuler yang kompleks, dirancang untuk menghasilkan gaya dorong, memungkinkan bakteri untuk berenang melalui lingkungan cair. Struktur flagela bakteri sangat berbeda dari flagela eukariotik, baik dalam hal komposisi kimia maupun mekanisme geraknya. Flagela bakteri tersusun dari protein yang disebut flagelin, yang membentuk filamen panjang. Filamen ini terhubung ke struktur basal yang tertanam di membran sel dan dinding sel bakteri, yang disebut badan basal atau kinetosome. Badan basal inilah yang bertindak sebagai motor penggerak, berputar dengan kecepatan tinggi untuk menggerakkan filamen flagela.
Keberadaan satu flagela tunggal pada bakteri monotrik memberikan keuntungan mobilitas yang signifikan. Kemampuan bergerak ini sangat penting bagi kelangsungan hidup mereka di berbagai lingkungan. Beberapa fungsi utama flagela pada bakteri monotrik meliputi:
Banyak spesies bakteri yang termasuk dalam kategori monotrik. Salah satu contoh yang paling dikenal adalah Escherichia coli (E. coli) strain tertentu, yang meskipun memiliki variasi dalam susunan flagelanya, seringkali memiliki satu flagela yang dominan di salah satu ujungnya. Bakteri lain seperti Vibrio cholerae, penyebab kolera, juga merupakan contoh bakteri monotrik. Identifikasi bakteri monotrik biasanya dilakukan melalui pengamatan mikroskopis menggunakan pewarnaan khusus yang dapat menonjolkan flagela, atau melalui metode genetik yang mendeteksi gen yang mengkode protein flagelin.
Memahami struktur dan fungsi bakteri monotrik memberikan wawasan penting tentang bagaimana kehidupan mikroskopis beradaptasi dengan lingkungannya. Penelitian tentang flagela bakteri terus berlanjut, membuka jalan bagi pengembangan strategi baru dalam pengendalian bakteri, baik untuk keperluan medis maupun industri.