Diare Karena Bakteri: Kenali Gejala & Cara Mengatasinya
Diare adalah kondisi umum yang ditandai dengan buang air besar cair lebih dari tiga kali sehari.
Meskipun bisa disebabkan oleh berbagai faktor, infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab
paling umum, terutama pada anak-anak. Memahami apa itu diare karena bakteri, gejalanya,
dan cara penanganannya adalah kunci untuk menjaga kesehatan.
Apa Itu Diare Karena Bakteri?
Diare karena bakteri terjadi ketika bakteri patogen masuk ke dalam saluran pencernaan dan
menyebabkan peradangan. Bakteri ini biasanya masuk melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi. Beberapa jenis bakteri yang sering menjadi penyebab diare antara lain
Escherichia coli (E. coli), Salmonella, Shigella, dan Campylobacter.
Bakteri tersebut dapat menghasilkan racun (toksin) atau langsung merusak dinding usus,
yang kemudian memicu peningkatan produksi cairan dan gangguan penyerapan nutrisi.
Gejala Diare Karena Bakteri
Gejala diare karena bakteri bisa bervariasi, namun umumnya meliputi:
Buang air besar cair yang sering (lebih dari tiga kali sehari).
Perut kram atau nyeri hebat.
Mual dan muntah.
Demam, kadang disertai menggigil.
Keinginan untuk buang air besar yang mendadak dan kuat.
Adanya lendir atau darah dalam tinja (pada kasus yang lebih parah).
Kehilangan nafsu makan.
Dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering, jarang buang air kecil, lemas, dan mata cekung.
Gejala biasanya muncul dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah terpapar bakteri
dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu, tergantung pada jenis bakteri
dan kondisi kesehatan individu.
Penyebab Penularan Bakteri
Penularan bakteri penyebab diare umumnya terjadi melalui kebersihan yang kurang baik, seperti:
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja manusia atau hewan.
Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari toilet atau sebelum menyiapkan makanan.
Memakan daging mentah atau setengah matang yang terkontaminasi.
Mengonsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Cara Mengatasi dan Mencegah Diare Karena Bakteri
Penanganan utama diare bakteri adalah mencegah dehidrasi. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:
Minum Cairan yang Cukup: Konsumsi air putih, oralit (larutan rehidrasi oral), kuah sup bening, atau jus buah yang diencerkan. Oralit sangat penting untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang.
Istirahat yang Cukup: Berikan tubuh kesempatan untuk pulih.
Perhatikan Asupan Makanan: Hindari makanan pedas, berlemak, dan produk susu (kecuali yogurt yang mengandung probiotik) saat diare. Mulailah dengan makanan hambar seperti bubur nasi, pisang, apel yang dikukus, atau roti tawar.
Hindari Obat Diare Anti-motilitas: Obat-obatan yang memperlambat gerakan usus sebaiknya dihindari tanpa anjuran dokter, karena dapat menahan bakteri di dalam tubuh.
Konsultasi Medis: Jika diare parah, disertai demam tinggi, ada darah dalam tinja, atau tanda-tanda dehidrasi berat, segera periksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik jika infeksi bakteri terkonfirmasi, atau memberikan terapi lain sesuai kondisi.
Pencegahan adalah cara terbaik untuk menghindari diare karena bakteri. Kunci pencegahannya terletak pada
kebersihan diri dan sanitasi lingkungan yang baik. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air,
terutama sebelum makan dan setelah dari toilet. Pastikan makanan dimasak hingga matang sempurna dan
minuman yang dikonsumsi higienis.