Siapa yang tidak suka bakpao? Teksturnya yang lembut, kulitnya yang kenyal, dan isiannya yang lezat menjadikannya camilan favorit banyak orang. Namun, terkadang bakpao yang kita buat bisa menjadi keriput atau kisut setelah matang. Fenomena ini tentu saja mengurangi daya tarik visualnya, dan bagi para pembuat kue rumahan, ini bisa menjadi sumber frustrasi. Mari kita selami lebih dalam apa saja penyebab bakpao keriput dan bagaimana cara menghindarinya.
Penyebab Bakpao Keriput yang Perlu Diketahui
Keriput pada bakpao umumnya disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan proses pembuatan adonan, fermentasi, hingga cara memasaknya. Memahami akar masalahnya adalah langkah pertama untuk menghasilkan bakpao yang mulus dan menggugah selera.
1. Pengembangan Adonan yang Tidak Merata
Saat menguleni adonan bakpao, penting untuk memastikan semua bahan tercampur rata dan adonan kalis sempurna. Jika tepung tidak tercampur merata dengan bahan cair dan ragi, pengembangan gluten bisa menjadi tidak optimal. Akibatnya, saat proses pengukusan, uap akan membuat bagian yang kurang terstruktur mengempis lebih cepat, menyebabkan kerutan.
2. Proses Fermentasi (Proofing) yang Kurang Tepat
Fermentasi Berlebih (Over-proofing): Jika adonan didiamkan terlalu lama hingga mengembang berlebihan, struktur sel ragi menjadi terlalu lemah. Saat panas dari kukusan masuk, struktur ini akan mudah pecah dan meresap tidak merata, menciptakan kerutan.
Fermentasi Kurang (Under-proofing): Sebaliknya, jika fermentasi kurang, ragi belum cukup bekerja menghasilkan gas. Adonan akan padat, dan saat dikukus, pemuaiannya tidak merata sehingga menyebabkan kulitnya tertarik dan berkerut.
3. Suhu dan Kelembapan saat Mengukus
Pengukusan adalah tahap krusial. Penggunaan api yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat memengaruhi hasil akhir.
Api Terlalu Besar: Uap yang dihasilkan terlalu panas dan kuat dapat membuat kulit bakpao mengembang cepat lalu tiba-tiba mengempis begitu uap keluar, meninggalkan kerutan.
Perbedaan Suhu: Membuka tutup kukusan saat bakpao sedang dikukus juga bisa menyebabkan perubahan suhu drastis yang memicu kerutan.
Kelembapan Kurang: Jika kukusan kering, permukaan bakpao bisa cepat mengering sebelum matang sempurna, menarik kulitnya menjadi keriput.
4. Komposisi Adonan yang Tidak Seimbang
Jumlah ragi yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat memengaruhi tekstur. Penggunaan tepung yang kurang berkualitas atau takaran gula/garam yang tidak pas juga bisa berdampak pada elastisitas adonan.
5. Penanganan Adonan Setelah Fermentasi
Saat membentuk bakpao, usahakan untuk tidak mengempiskan adonan terlalu kuat setelah proses fermentasi. Kuncinya adalah menjaga agar udara yang sudah terperangkap di dalam adonan tetap ada untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan kenyal.
Tips Mengatasi Bakpao Keriput
Setelah mengetahui berbagai penyebab bakpao keriput, mari kita bahas solusi praktisnya:
Uleni Adonan dengan Benar: Pastikan adonan kalis elastis, tidak lengket di tangan, dan halus.
Perhatikan Waktu Fermentasi: Gunakan metode tes tusuk jari. Jika adonan sedikit mengempis saat ditusuk dan kembali perlahan, itu tandanya fermentasi pas. Jika langsung mengempis atau tidak bereaksi sama sekali, berarti ada masalah.
Atur Api dan Kelembapan Kukusan: Gunakan api sedang cenderung besar, jaga agar air kukusan selalu cukup, dan jangan pernah membuka tutup kukusan saat proses mengukus berlangsung hingga bakpao matang sempurna.
Olesi dengan Minyak (Opsional): Beberapa orang mengolesi permukaan bakpao dengan sedikit minyak sayur sebelum dikukus untuk mencegah kulitnya kering dan berkerut.
Pendinginan yang Tepat: Setelah matang, angkat bakpao dan segera tata di atas rak pendingin. Jangan biarkan terlalu lama di dalam kukusan yang tertutup setelah api mati.
Dengan memahami penyebab bakpao keriput dan menerapkan tips di atas, Anda dapat meningkatkan peluang membuat bakpao yang mulus, mengembang indah, dan tentu saja, lebih lezat untuk dinikmati. Selamat mencoba!