Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini seringkali dikaitkan dengan infeksi paru-paru, namun TBC juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti kelenjar getah bening, tulang, sendi, otak, dan ginjal. Namun, sebuah pertanyaan sering muncul di benak masyarakat: apakah semua penderita TBC itu menular? Jawabannya adalah tidak. Ada kondisi TBC yang memang tidak menular.
TBC tidak menular merujuk pada kondisi di mana seseorang terinfeksi bakteri TBC, namun bakteri tersebut tidak aktif dan tidak menyebar ke orang lain. Kondisi ini sering disebut sebagai infeksi TBC laten atau TBC tersembunyi (latent tuberculosis infection - LTI). Dalam kasus ini, sistem kekebalan tubuh penderita berhasil mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak menimbulkan gejala penyakit aktif dan tidak bisa ditularkan melalui udara.
Individu dengan TBC laten mungkin memiliki bakteri TBC di dalam tubuhnya, namun mereka tidak merasa sakit dan tidak menunjukkan tanda-tanda TBC. Mereka juga tidak dapat menyebarkan bakteri kepada orang lain. Meskipun demikian, infeksi laten ini tetap berpotensi berkembang menjadi TBC aktif di kemudian hari, terutama jika kekebalan tubuh menurun.
Penting untuk membedakan antara TBC laten dan TBC aktif. TBC aktif adalah kondisi di mana bakteri TBC telah berkembang biak dan mulai merusak jaringan tubuh, menyebabkan gejala penyakit. Penderita TBC aktif inilah yang bersifat menular, terutama jika TBC menyerang paru-paru (TBC paru).
Penularan TBC aktif terjadi ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi, sehingga mengeluarkan percikan dahak yang mengandung bakteri ke udara. Orang lain yang menghirup percikan ini kemudian dapat terinfeksi.
Gejala TBC aktif yang paling umum meliputi:
Seseorang dapat terinfeksi bakteri TBC tanpa menjadi sakit aktif jika sistem kekebalan tubuhnya kuat. Bakteri tersebut akan 'tertidur' dan dikelilingi oleh sel-sel kekebalan tubuh. Ini adalah respons alami tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi.
Faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami TBC laten adalah:
Meskipun TBC laten tidak menular, diagnosis dan pengobatan tetap penting. Pengobatan TBC laten bertujuan untuk membunuh bakteri yang 'tertidur' sebelum ia sempat berkembang menjadi TBC aktif. Pengobatan ini biasanya lebih singkat dan dosis obatnya lebih ringan dibandingkan pengobatan TBC aktif.
Tes seperti tes Mantoux (tes tuberkulin kulit) atau tes IGRA (Interferon-Gamma Release Assay) dapat membantu mendeteksi infeksi TBC laten. Jika hasil tes positif, dokter akan menilai risiko berkembangnya TBC aktif dan menentukan apakah pengobatan diperlukan.
Memahami bahwa TBC tidak selalu menular adalah langkah penting untuk mengurangi stigma terhadap penderita TBC. Namun, kewaspadaan terhadap gejala TBC aktif dan pentingnya diagnosis dini tetap menjadi kunci dalam pengendalian penyakit ini. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang TBC, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.