Keadilan Ilahi Selalu Ada
Dalam setiap ajaran agama, termasuk Islam, konsep kezaliman adalah salah satu dosa terbesar. Kezaliman, dalam berbagai bentuknya, merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, pengabaian terhadap kebenaran, dan penindasan terhadap sesama. Pertanyaannya sering muncul: bagaimana balasan Allah untuk orang zalim? Keyakinan mendalam umat beragama adalah bahwa Allah Maha Adil, dan keadilan-Nya pasti akan ditegakkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah SWT adalah Al-'Adl, Yang Maha Adil. Keadilan-Nya mencakup seluruh ciptaan-Nya. Tidak ada satu pun perbuatan baik atau buruk yang luput dari perhitungan-Nya. Bagi orang yang melakukan kezaliman, Allah telah menyiapkan balasan yang setimpal. Ini bukan berarti Allah bersifat pendendam, melainkan menegakkan keseimbangan dan keadilan di alam semesta yang telah dicipta-Nya.
Meskipun balasan akhirat adalah kepastian, Allah terkadang menunjukkan sebagian bentuk balasan-Nya di dunia ini sebagai peringatan. Seringkali, orang zalim akan merasakan dampaknya sendiri dari perbuatannya. Ini bisa berupa rasa tidak tenang, kehilangan kepercayaan, terisolasi dari lingkungan, atau bahkan kehancuran usaha dan nama baik. Musuh menjadi banyak, keberkahan hidup berkurang, dan hati menjadi keras. Contoh-contoh ini dapat kita lihat dalam sejarah maupun dalam kehidupan sehari-hari, di mana pelaku kezaliman pada akhirnya harus menanggung konsekuensi dari perbuatannya.
Allah juga bisa memberikan cobaan yang lebih berat sebagai bentuk peringatan dini, agar mereka segera menyadari kesalahannya dan bertaubat. Cobaan ini bisa berupa kehilangan orang yang dicintai, sakit yang berkepanjangan, atau kegagalan yang beruntun. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua cobaan yang menimpa seseorang adalah balasan langsung dari kezaliman. Kadang-kadang, cobaan juga merupakan ujian untuk meningkatkan derajat keimanan.
Bagaimanapun, balasan terbesar dan paling pasti bagi orang zalim adalah di akhirat kelak. Al-Qur'an dan Hadits banyak menjelaskan tentang bagaimana Allah akan menghisab setiap amal perbuatan manusia. Di Hari Kiamat, tidak ada lagi ruang untuk berbohong atau menutupi kesalahan. Setiap tetes darah atau hak yang terzalimi akan diminta pertanggungjawabannya. Allah akan mempertemukan setiap pihak yang bersalah dan yang dizalimi, dan akan memberikan keadilan sepenuhnya. Orang yang dizalimi akan mendapatkan haknya dari pahala orang zalim, atau sebaliknya, dosa orang zalim akan ditimpakan kepadanya.
Neraka Jahanam telah dipersiapkan bagi mereka yang terus menerus berbuat zalim dan tidak mau bertaubat. Siksaannya pedih dan abadi, sebagai ganjaran atas segala kesewenang-wenangan yang mereka lakukan selama hidup di dunia. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya: "Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu pasti akan merasakan azab yang lebih ringan (di dunia) dan Kami pasti akan timpakan kepada mereka azab yang lebih berat (di akhirat), agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Al-Hijr: 85).
Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk menjauhi segala bentuk kezaliman. Ini termasuk tidak menzalimi diri sendiri dengan melakukan maksiat, tidak menzalimi orang lain, dan tidak menzalimi hak orang lain. Berusaha berlaku adil, menegakkan kebenaran, dan selalu memohon ampunan kepada Allah adalah jalan terbaik. Percayalah, keadilan Allah pasti akan datang. Bagi yang dizalimi, bersabarlah dan serahkan urusannya kepada Allah. Bagi yang pernah berbuat zalim, segera sadari dan bertaubatlah sebelum terlambat, karena balasan Allah untuk orang zalim adalah kepastian yang tidak dapat dihindari.